MASYARAKAT
MADANI DAN CIRI-CIRINYA
Masyarakat Madani
adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang
maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan tehnologi. Karena itu dalam sejarah
filsafat Yunani sampai masa filsafat Islam juga dikenal istilah Madinah atau Polis,
yang berarti kota, yaitu masyarakat yang maju dan berperadaban. Masyarakat
madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh setiap masyarakat.
Dalam sejarahnya ada dua masyarakat
madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu:
1.
Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat
di masa Nabi Sulaiman.
2.
Masyarakat Madinah setelah terjadi
traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan
penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan
Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk
saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan
Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin
dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan
bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya.
Kata madani merupakan
penyifatan terhadap kota Madinah, yaitu sifat yang ditunjukkan oleh kondisi dan
sistem kehidupan yang berlaku di kota Madinah, meskipun penduduknya terdiri
dari berbagai macam keyakinan. Namun mereka hidup dengan rukun, saling
membantu, taat hukum, dan menunjukkan kepercayaan penuh terhadap pemimpinnya
(Nabi Muhammad SAW). Al-Qur’an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai
persoalan hidup yang terjadi di antara penduduk Madinah.
Menurut para ahli:
- W.J.S Poerwadarminto: Kata masyarakat berarti suatu pegaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan tertentu.Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, artinya kota. Jadi secara etimologis, masyarakat madani berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota tidak merujuk semata-mata kepada letak geografis, tetapi justru kepada karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk kota. Dari sini masyarakat madani tidak asal masyarakat perkotaan, tetapi memiliki sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu berperadaban.
- Thomas Paine: Masyarakat madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.
- Nucholish Madjid: Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang pernah dibanguna Nabi Muhammad SAW di negeri Madinah.
- Dawan Rahardjo: Masyarakat madani adalah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama.
- M. Hasyim: Masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya tinggi, baik dalam menghadapi sesama manusia atau alam lainnya.
Ciri-ciri Masyarakat Madani
Ø Ada beberapa
ciri masyarakat madani secara umum, diantaranya:
a.
Diakui semangat pluralisme. Artinya plularis
menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga plularitas
telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
b.
Sikap toleran antara sesama agama
dan umat agama lain. Sikap toleran merupakan sikap suka mendengar, dan
menghargai pendapat dan juga pendirian orang lain.
c.
Tegaknya prinsip demokrasi.
Demokrasi tidak sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga pilihan untuk
bersama-sama membangun, dan memperjuangkan masyarakat untuk semakin sejaktera.
Ø Adapun ciri
masyarakat madani secara pandangan Islam:
a.
Bertuhan, artinya bahwa masyarakat
tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan
menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.
b.
Damai, artinya masing-masing elemen
masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok menghormati pihak lain
secara adil.
c.
Tolong menolong tanpa mencampuri
urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya.
d.
Toleran, artinya tidak mencampuri
urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan
manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda
tersebut.
e.
Keseimbangan antara hak dan
kewajiban sosial.
f.
Berperadaban tinggi, artinya bahwa
masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.
g.
Berakhlak mulia.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya
dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis
dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya, dimana
pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga
negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya.
RUJUKAN
Mansur, Hamdan. 2004. Materi
Instrusional Pendidikan Agama Islam. Depag RI: Jakarta.
Suharto, Edi. 2002. Masyarakat
Madani: Aktualisasi Profesionalisme Community Workers Dalam Mewujudkan
Masyarakat Yang Berkeadilan. STKS Bandung: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar